SOBAtku, saat musim hujan tiba, kita perlu ekstra waspada terhadap berbagai penyakit yang mengintai. Salah satunya adalah leptospirosis, penyakit yang sering disangka flu, demam berdarah (DBD), atau tipes. Padahal, jika tidak segera ditangani dengan tepat, leptospirosis bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian, lho! Yuk, kita kenali lebih dalam tentang penyakit ini.
Leptospirosis adalah penyakit disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Leptospira interrogans. Bakteri ini dapat menyebar melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi. Perlu diketahui, ini adalah penyakit zoonosis, artinya bisa menginfeksi hewan sekaligus manusia. Penyakit ini sangat rentan menyerang manusia, terutama yang beraktivitas di daerah beriklim tropis dengan curah hujan tinggi, seperti Indonesia. Bakteri Leptospira paling sering menginfeksi melalui paparan air atau tanah yang sudah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri tersebut.
Bagaimana Seseorang Bisa Terkena Leptospirosis?
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terbuka di kulit. Bakteri ini biasanya ada di urine hewan, terutama tikus, yang mencemari lingkungan.
SOBAtku yang paling rentan terkena adalah mereka yang sering beraktivitas di area basah atau genangan air, terutama saat banjir. Contohnya di pasar, sawah, terminal, selokan, atau lingkungan kotor lainnya. Risiko penularan akan semakin tinggi jika beraktivitas di tempat-tempat tersebut tanpa menggunakan alas kaki tertutup atau sarung tangan.
Kenali Gejala Leptospirosis, Jangan Sampai Keliru!
Karena gejalanya mirip penyakit lain, penting bagi kita untuk bisa membedakannya. Tanda-tanda leptospirosis yang paling sering muncul antara lain:
- Demam Tinggi
- Mata Kuning
- Nyeri Otot (terutama di bagian betis)
- Lemas dan Sakit Kepala
Jika SOBAtku mengalami kombinasi gejala-gejala di atas, terutama setelah beraktivitas di lingkungan yang berpotensi tercemar, segera cari pertolongan medis.
Cegah Leptospirosis Mulai dari Hal Kecil
Pencegahan adalah kunci utama untuk melindungi diri dan keluarga dari leptospirosis. Kita bisa memulainya dari hal-hal sederhana, lho!
- Jaga Kebersihan Lingkungan: Pastikan lingkungan di sekitar rumahmu bersih, kering, dan bebas dari tumpukan sampah yang bisa jadi sarang tikus.
- Basmi Tikus: Lakukan upaya untuk membasmi tikus di rumah maupun tempat kerja. Ini adalah langkah krusial karena tikus adalah pembawa utama bakteri leptospirosis.
- Gunakan Pelindung Diri: Saat harus beraktivitas di genangan air, selokan, atau area basah yang kotor, WAJIB gunakan alas kaki tertutup (seperti sepatu boots) dan sarung tangan.
- Cuci Tangan dan Kaki dengan Sabun: Setelah selesai beraktivitas di lingkungan yang kotor, segera cuci tangan dan kaki dengan sabun hingga bersih.
Ingat, SOBAtku! Jika setelah beraktivitas di lingkungan yang lembab atau terkena banjir kamu mulai merasakan gejala-gejala di atas, jangan tunda lagi untuk periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat. Tim dokter dan fasilitas medis di RS Dr. OEN SOLO BARU siap memberikan diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat untukmu. Jaga kesehatanmu, dan mari lawan leptospirosis bersama-sama!