Siapa yang tidak ingin hidup aktif tanpa terganggu nyeri sendi? Namun, bagi sebagian orang, gangguan seperti rematik menjadi tantangan tersendiri. Rematik merupakan istilah umum untuk kondisi yang melibatkan peradangan dan rasa nyeri pada sendi, otot, atau jaringan penyokong tubuh lainnya. Yuk, kenali lebih jauh tentang rematik dan jenis-jenisnya agar kita bisa lebih waspada!
Apa Itu Rematik?
Secara medis, rematik mengacu pada berbagai kondisi yang menyebabkan peradangan, degenerasi, atau perubahan metabolik pada jaringan penyokong tubuh, terutama sendi dan struktur di sekitarnya. Gejalanya meliputi rasa nyeri, kekakuan, atau keterbatasan gerak pada bagian tubuh yang terkena.
Dalam pembahasan ini, kita akan fokus pada dua jenis rematik yang sering ditemui: Osteoarthritis (OA) dan Arthritis Gout (asam urat).
Osteoarthritis (OA): Penyakit Sendi yang Sering Dijumpai
Osteoarthritis adalah jenis radang sendi yang paling umum di Indonesia maupun di dunia. Penyakit ini ditandai dengan kerusakan tulang rawan sendi yang berkembang secara perlahan. Meski penyebab pastinya belum diketahui, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena OA, seperti:
- Kegemukan/obesitas
- Penggunaan sendi yang berlebihan
- Usia lanjut (>40 tahun)
- Faktor genetik
Sendi yang sering terkena OA meliputi lutut, pinggul, tangan, dan tulang belakang.
Gejala Osteoarthritis
- Nyeri sendi: Nyeri yang memburuk saat bergerak dan berkurang saat beristirahat.
- Kaku pagi: Kekakuan sendi yang terjadi setelah bangun tidur atau duduk terlalu lama.
- Krepitasi dan pembesaran sendi: Rasa gemeretak saat sendi digerakkan serta pembesaran sendi yang terkena.
Penanganan Osteoarthritis :
- Terapi farmakologis: Obat-obatan, dan pada kasus berat ada kemungkinan tindakan operasi.
- Terapi non-farmakologis: Mengurangi aktivitas berlebih pada sendi yang sakit, menurunkan berat badan, dan melakukan fisioterapi untuk meningkatkan mobilitas sendi.
Arthritis Gout: Asam Urat yang Mengganggu
Arthritis Gout, atau lebih dikenal sebagai asam urat, adalah peradangan sendi akut yang berhubungan dengan kadar asam urat tinggi dalam tubuh. Penyakit ini sering menyerang:
- Pria di atas usia 30 tahun.
- Wanita pasca-menopause.
- Orang dengan obesitas atau konsumsi alkohol berlebih.
Gejala Arthritis Gout
- Nyeri mendadak: Rasa nyeri hebat yang muncul tiba-tiba, terutama di malam hari.
- Bengkak dan kemerahan: Sendi tampak bengkak, kemerahan, terasa hangat, dan sangat nyeri saat disentuh.
- Kesulitan bergerak: Pada kasus berat, penderita bahkan tidak dapat berjalan jika sendi kaki terkena.
Sendi yang paling sering terkena adalah ibu jari kaki, lutut, dan pergelangan tangan.
Penanganan Arthritis Gout
- Penanganan peradangan: Obat-obatan antiinflamasi untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
- Pengaturan kadar asam urat: Mengatur pola makan dan menghindari makanan tinggi purin.
Panduan Diet untuk Pengelolaan Asam Urat
Mengelola kadar asam urat dalam tubuh sangat penting. Berikut adalah panduan makanan yang sebaiknya diperhatikan:
Makanan yang Harus Dihindari:
- Jeroan (hati, ginjal, otak).
- Daging bebek dan burung.
- Sarden, kerang, dan kaldu daging.
- Alkohol dan ragi.
Makanan yang Harus Dibatasi:
- Daging sapi, ikan, dan udang.
- Tahu, tempe, dan sayuran seperti bayam, daun singkong, kangkung, serta kembang kol.
Makanan yang Aman Dikonsumsi:
- Nasi, kentang, singkong, mie, dan biskuit.
- Buah-buahan dan sayuran (kecuali yang dibatasi).
- Teh, kopi, dan susu.
Memahami rematik dan jenis-jenisnya adalah langkah awal untuk menjaga kualitas hidup yang optimal. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti nyeri sendi atau kekakuan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Penanganan yang tepat akan membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kenyamanan hidup. Jaga kesehatan sendi Anda mulai sekarang!