Rumah Sakit (RS) Dr. OEN SOLO BARU turut berpartisipasi aktif dalam perayaan Hari Ulang Tahun Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang mencapai usia ke-68. Melalui semangat “Mengabdi dan Menyala untuk Kesehatan Indonesia,” RS Dr. OEN SOLO BARU menyelenggarakan serangkaian kegiatan penyuluhan dan edukasi kesehatan yang berfokus pada penyakit organ dalam kritis.
Acara yang berlangsung selama dua hari penuh, yakni pada Jumat dan Sabtu, 14–15 November 2025, ini diposisikan sebagai wadah transfer pengetahuan penting bagi masyarakat. Seluruh sesi edukasi dilaksanakan di Lobi Utama RS Dr. OEN SOLO BARU.
Program edukasi ini secara khusus dirancang untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai perlunya deteksi dini, langkah pencegahan, dan antisipasi terhadap penyakit serius. Empat dokter spesialis penyakit dalam (Sp.PD) rumah sakit dihadirkan untuk berbagi wawasan mendalam mengenai tiga topik utama: Antisipasi Gagal Jantung, Deteksi Dini & Pencegahan Penyakit Ginjal, serta Obesitas.
Fokus Edukasi dan Kontribusi Spesialis
Hari pertama, Jumat, 14 November 2025, dibuka pada pukul 08.30 WIB dengan paparan dari dr. Lukas Widiono, Sp.PD, yang menyoroti pentingnya Antisipasi Gagal Jantung. Dilanjutkan pada pukul 09.00 WIB, dr. Henderina Rumengan, Sp.PD membawakan materi mengenai strategi Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Ginjal.
Pada hari kedua, Sabtu, 15 November 2025, sesi edukasi dilanjutkan pada pukul 08.30 WIB. Audiens mendapatkan pemaparan lebih lanjut mengenai Deteksi Dini dan Pencegahan Penyakit Ginjal yang disampaikan oleh dr. Melani, Sp.PD. Rangkaian acara ditutup pada pukul 09.00 WIB dengan topik Obesitas yang disampaikan oleh dr. Vina, Sp.PD.
Manajemen RS Dr. OEN SOLO BARU menyatakan bahwa inisiatif ini adalah perwujudan komitmen rumah sakit untuk menjangkau masyarakat dengan ilmu kesehatan. Tujuan utama kegiatan ini adalah menyediakan ilmu praktis yang insightful dari para ahli, menjadikan pencegahan penyakit kritis sebagai budaya di tengah masyarakat. RS Dr. OEN SOLO BARU berharap setiap individu dapat terdorong untuk mengambil langkah proaktif dalam menjaga kualitas kesehatannya.
