Kebanyakan orang tahu bahwa HIV dan AIDS adalah rangkaian satu nama penyakit. Pada kenyataannya, HIV dan AIDS adalah 2 hal yang berbeda. HIV (Human Immunodeficiency Virus), adalah virus yang menyerang dan bertahap merusak sistem kekebalan tubuh dan berkembang menjadi AIDS. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah sekumpulan tanda atau gejala berat dan kompleks yang disebabkan oleh penurunan respon immunitas tubuh.
Tidak diketahui persis darimana dan kapan tepatnya HIV/AIDS muncul. Pada tahun 1987, kasus AIDS resmi pertama dilaporkan pada seorang turis asing di Bali dan berkembang hingga saat ini. Faktor penyebab akselerasi penyebaran HIV/AIDS adalah Industri seks yang berkembang cepat, adanya prevalesni penyakit kelamin yang sangat tinggi, frekuensi penggunaan kondom yang rendah, Urbanisasi dan migrasi penduduk yang tinggi, Perubahan perilaku seksual yang cenderung lebih bebas, Pemakaian injeksi dan jarum suntik yang tidak steril, dan Meningkatnya industri pariwisata dan lalu lintas ke luar negeri.
Prinsip penularan HIV ada 3 yaitu:
- Ada orang yang positif HIV
- Ada kegiatan yang memungkinkan terjadinya pertukaran cairan tubuh
- Ada orang yang belum terinfeksi atau orang yang juga sudah terinfeksi HIV
HIV dapat ditularkan dengan:
- Kegiatan Seksual tertentu
- Genital (kelamin dengan kelamin)
- Oral (mulut dengan kelamin)
- Anal (dubur dengan kelamin)
- Kontak Darah (penggunaan jarum suntik, alat tindik, alat tato/alat peluka lain, transfusi darah)
- Kehamilan, kelahiran dan pemberian air susu ibu
HIV tidak menular melalui:
- Gigitan nyamuk
- Menggunakan peralatan makan/minum bersama
- Bersalaman/ sentuhan
- Tinggal serumah
- Pelukan/ Ciuman
- Menggunakan jamban yang sama
HIV adalah virus yang hidup dalam darah, cairan vagina, cairan mani/ cairan pre-cum/ getah penis, air susu ibu yang tertular HIV, dan cairan infeksi penderitanya. Tidak ada tanda yang terlihat jika seseorang terkena HIV. Seseorang akan tampak sehat seperti orang lain yang tidak tertular HIV (sebelum HIV berubah menjadi Aids kira-kira 5-10 tahun).
Untuk mengetahui stastus seseorang menderita HIV atau tidak adalah dengan melakukan Tes HIV yaitu Rapid test, Elisa dan Western Blood. HIV sangat bisa untuk dicegah, yaitu melalui:
- Menggunakan kondom untuk seks yang penetratif
- Tidak berbagi jarum suntik dan perlengkapan menyuntik
- Perawatan HIV bagi ibu yang positif, mengganti ASI dengan susu formula jika memungkinkan.
- Meneliti darah dan produk darah
Hingga saat ini, tingkat penularan HIV terus meningkat pada masyarakat yang terpantau. Perilaku penularan HIV tidak berkurang secara bermakna sehingga mempengaruhi epidemi. Tetapi dalam kebutuhan dan dukungan pengobatan bagi ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang membutuhkan sudah terasa ada peningkatan.