Pada hari Senin tanggal 04 Maret 2024, RS Dr. OEN SOLO BARU telah mengadakan sosialisasi mengenai pencegahan penyakit tuberkulosis (TBC) paru. Kegiatan ini dilaksanakan di lobby utama dengan Dr. Rizal sebagai narasumber. Dr. Rizal selaku pemateri menuturkan bahwa penyebaran penyakit TBC di Indonesia masih sangat mengenaskan. Maka dari itu, penting bagi masyarakat untuk mengerti dan waspada terhadap bahaya TBC.
Dr. Rizal menjelaskan bahwa penyakit ini muncul dari mycobacterium tuberculosis complex. Penularan penyakit ini sangat cepat dan luas karena bisa menyebar droplet atau partikel air di udara yang keluar dari penderita saat batuk dan bersin. Orang-orang yang berada disekitar pasien TBC akan berisiko tertular tergantung dari sumber infeksi, kepadatan kuman di udara dan lamanya menghirup udara tercemar bakteri. Apabila kuman berhasil masuk dalam paru-paru maka bakteri akan bertarung dengan imun tubuh, kondisi ini yang disebut sebagai peradangan.
Masyarakat dihimbau untuk waspada, mengingat penyakit ini sering disalahpahami sebagai sakit batuk biasa. Apabila merasakan batuk yang lebih dari dua minggu, dengan dahak yang bercampur darah, ada baiknya segera memeriksakan diri. Selain sakit batuk, tanda lain yang bisa dilihat sebagai gejala TBC adalah demam dan keringat dingin dimalam hari. Selain itu hilangnya nafsu makan secara tiba-tiba juga bisa menjadi tanda dari adanya penyakit TBC.
Sebagai penutup, dr. Rizal menyampaikan bahwa TBC masih bisa disembuhkan. Maka apabila ada orang terdekat yang terduga TBC atau bahkan sudah menderita TBC, sebaiknya jangan dikucilkan. Terus dukung dan dampingi selama menempuh pengobatan agar tidak semakin parah dan menular. Menjalani pengobatan TBC harus rutin dan sesuai standar. Karena apabila pengobatan dilakukan tidak teratur, justru akan membuat tubuh kebal terhadap obat sehingga penyakit semakin sulit disembuhkan.
Sebagai bentuk kepedulian RS Dr. OEN SOLO BARU untuk melawan penyakit TBC, saat ini telah disediakan layanan TB DOTS. TB DOTS adalah singkatan untuk strategi Directly Observed Treatment Short Course. Metode ini sangat dianjurkan oleh pemerintah untuk menekan angka pertumbuhan penyakit TBC di masyarakat. Layanan ini juga sebagai bentuk komitmen Rumah Sakit untuk berjuang bersama Pemerintah menekan angka penularan TBC dan penanganan komprehensif pada pasien.