SOBAtku, beberapa bulan terakhir Indonesia dihadapkan pada lonjakan kasus campak yang mengkhawatirkan. Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sejumlah daerah mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) karena menurunnya cakupan imunisasi. Fenomena ini menjadi pengingat serius bagi kita semua untuk tidak lengah dalam menjaga kesehatan anak-anak.
Mengenal Penyakit Campak
Campak adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang sangat menular, ditandai dengan munculnya ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala mirip flu. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubeola (atau sering dikenal juga dengan rubela) yang menyebar melalui percikan air liur, baik saat kontak langsung atau lewat udara. Umumnya, gejala baru akan terlihat satu hingga dua minggu setelah tubuh terinfeksi virus. Yang perlu SOBAtku ingat, masa inkubasi (sudah terserang virus tetapi gejalanya belum muncul) campak itu bisa berlangsung 6 sampai 21 hari.
Gejala Campak yang Perlu Diwaspadai
Awalnya, gejala campak sering mirip dengan flu biasa. Namun, setelah 2–4 hari, barulah gejala spesifik muncul :
- Gejala Awal: Demam tinggi, hidung meler, sakit tenggorokan, batuk kering, dan mata merah.
- Gejala Lanjutan: Munculnya bintik-bintik kecil berwarna putih keabu-abuan (*bintik Koplik*) di dalam mulut, terutama di pipi bagian dalam.
- Gejala Khas: Munculnya ruam kemerahan dan menonjol di seluruh tubuh, biasanya dimulai dari belakang telinga, leher, dan wajah, kemudian menyebar ke dada, tangan, hingga kaki.
Faktor Risiko dan Komplikasi Serius
Meskipun dapat menyerang siapa saja, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko, seperti belum mendapatkan vaksinasi, bepergian ke negara dengan kasus campak tinggi, dan kekurangan vitamin A. Jika tidak ditangani dengan tepat, campak bisa menyebabkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun dan orang dewasa di atas 20 tahun. Beberapa komplikasi yang bisa terjadi adalah infeksi telinga, pneumonia, hingga radang otak (*ensefalitis*) yang dapat mengancam jiwa.
Cara Mencegah Penularan Campak
- Jaga Kebersihan: Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah berinteraksi dengan penderita.
- Tutup Mulut dan Hidung: Saat batuk atau bersin, selalu tutup mulut dan hidung dengan siku atau tisu. Segera buang tisu ke tempat sampah.
- Hindari Berbagi Barang: Jangan berbagi peralatan makan atau perlengkapan pribadi dengan penderita.
Satu-satunya cara paling efektif untuk mencegah campak adalah melalui imunisasi MR (Measles-Rubella). Vaksin ini aman dan telah terbukti secara ilmiah mampu memberikan kekebalan optimal. Imunisasi MR tidak hanya melindungi anak Anda, tetapi juga komunitas dari penyebaran penyakit.
Kapan anak saya harus diimunisasi?
- Dosis pertama: Anak berusia 9 bulan.
- Dosis kedua: Anak berusia 18 bulan.
- Dosis lanjutan: Anak kelas 1 SD (program pemerintah).
Ayo Lindungi Generasi Mendatang!
SOBAtku, jangan biarkan campak mengancam kesehatan buah hati Anda. Pastikan status imunisasi anak Anda lengkap sesuai jadwal. Lindungi mereka, keluarga, dan komunitas dari bahaya campak. Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran imunisasi MR, silakan hubungi tim humas RS Dr. OEN SOLO BARU atau bisa juga langsung mendaftarkan diri ke Klinik Ibu dan Anak (KIA) untuk pemesanan vaksin dan imunisasi.
Ayo, bersama kita ciptakan generasi yang lebih sehat dan terlindungi!